BINUS UNIVERSITY Ikutsertakan Automated Angklung dan Karya Teknologi Realtime Interaktif pada Pameran Ars Electronica Festival di Austria

JD.id, Jakartap— BINUS UNIVERSITY mengikutsertakan Automated Angklung dan Karya Teknologi Realtime Interaktif pada Pameran Seni dan Teknologi, Ars Electronica Festival 2022 yang akan diadakan di Linz, Austria tanggal 7  –  11 September 2022.

Dalam hal ini BINUS UNIVERSITY menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Asia Tenggara yang ikut serta di festival seni dan teknologi terbesar ini.

Sebelum keberangkatan, diadakan acara Pelepasan dan Showcase Angklung Digital yang akan ditampilkan dalam pameran di Austria.

Perwakilan Kedutaan Besar Austria untuk Indonesia, Mr. Philip Roessl, beserta jajaran terkait BINUS UNIVERSITY.

 

Acara ini diadakan secara hybrid bertempat di BINUS @Kemanggisan Kampus Anggrek dan online melalui zoom dengan dihadiri oleh Kedutaan Besar Austria, KBRI di Austria, Perwakilan dari Connected Art Platform serta Sivitas Akademika BINUS UNIVERSITY.

Menurut Diah Wihardini selaku BINUS Global Director yang ditemui di BINUS Kampus Anggrek mengatakan, tujuan keikutsertaan BINUS UNIVERSITY dalam rangka internasionalisasi karya inovasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika BINUS. Automated Angklung dan Karya Visual Interaktif ini mengangkat budaya serta kearifan lokal Indonesia ke dalam bentuk baru yang sesuai dengan teknologi terkini

“Keikutsertaan BINUS dalam pameran ini diinisiasi oleh suatu organisasi yang bernama Connected Art Platform yang dipimpin Mona Lim yang sudah bekerjasama dengan BINUS UNIVERSITY lebih kurang 4 tahun,” kata Diah.

Lebih lanjut Diah mengatakan, dukungan yang diberikan pihak BINUS selama ini salah satunya mengundang pihak terkait KBRI di Austria juga Kedutaan Austria di Jakarta. “Jadi tujuan utama kami membantu  untuk membentuk wadah kolaborasi.”

Mewakili BINUS UNIVERSITY tentunya Diah berharap, Kebudayaan Indonesia yang bisa dikombinasikan dengan kemajuan teknologi bisa dinikmati oleh masyarakat internasional sehingga branding kita sebagai negara yang cukup maju bisa tercapai.

Dikesempatan yang sama Rinda Hedwig selaku Research Interest Group Leader, Binus University  menuturkan, keunggulannya bisa mengunduh lagu melalui cloud lebih dari 50 lagu tergantung dari memori.

“Dan yang lebih menariknya lagi secara otomatis bisa dimainkan hingga 8 jam tanpa ada kerusakan. Dengan tingkat akurasi 99,9 persen mulai dari lagu yang dimainkan hingga dalam waktu bersamaan,” ujar Rinda.

Informasi tambahan, Automated Angklung merupakan transformasi dari instrumen musik tradisional Indonesia “Angklung” yang dapat dioperasikan secara digital atau otomatis. Automated Angklung memiliki jangkauan nada seluas 3 oktaf, dilengkapi DC motor dan dapat dikendalikan melalui komputer mini.

Setelah dipamerkan, Automated Angklung akan dihibahkan ke KBRI di Austria untuk dipergunakan setiap kali diadakan kegiatan di KBRI.

Sedangkan untuk Karya Teknologi Realtime Interaktif “Spark of Spices”, merupakan instalasi visual yang menangkap anatomi manusia untuk kemudian diterjemahkan menjadi data yang memicu grafis visual dengan tema rempah.

Keikutsertaan pada Pameran Karya Inovasi di luar negeri selain memperkenalkan kebudayaan asli Indonesia, juga merupakan bagian dari program peningkatan internasionalisasi untuk meningkatkan peluang pengembangan dan kolaborasi dengan pihak internasional. ( Sr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *